“Perihal Keterkaitan Kita”
Diantara mereka, ada yang melihatmu tak lebih dari objek eksploitasi
Koarnya keberadaanmu untuk kepentingannya
Katanya maknamu bergantung dari mereka yang memberi definisi
Bahkan kedudukanmu sudah mantap mereka tempatkan lebih rendah dari dirinya
Mereka mendefinisikanmu layaknya telah selesai akan dirinya
Memisahkan dirinya dan dirimu
Lalu aku kemana?
Ke dirinya atau ke dirimu?
Aku serupa dengan mereka
Tapi aku hidup di dalammu, dan denganmu
Aku berpijak padamu dan aku beratapkan dirimu
“Be like the sun for grace and mercy
Be like the night to cover others’ faults
Be like running water for generosity
Be like the death for range and anger
Be like the earth for modesty
Appear as you are
Be as you appear” Rumi
Kamu perihal benih yang terserah dalam hujan maupun kemarau
Melintas dalam sudut-sudut tanda tanya
Aku bumi atau apa?
Semua melihat itu berbeda dalam rantai sudut pandang setiap teori
Hufff... serasa mata mulai nanar
Logika tak mampu mencerna
Suara alam makin lemah ditelan ambisi suara mesin
Entah untuk menjawab tanda tanya yang mana ataukah memang tak ada lagi tanda
tanya yang perlu dijawab?
Labirin ini terasa semakin mengerecut
Bak mengaburkan tanda yang seharusnya kita temukan
Kaki ini menancap di atas tanah yang lebih sering berbau asap daripada madu
Heiii.... Bau asapku dikarenakan tangan kalian
Tanpa rasa bersalah, kalian menyakitiku dengan menghiraukan hingga menghabisi
hidupku
“Tidakkah kau bisa melihatku?
Memandangku dengan sedikiy saja pandangan cintamu?
Tidakkah kau bisa mencintaiku, seperti kau mencintai dirimu
Atau memang kamu belum mencintai dirimu
Aku juga ingin tetap menyebar aroma yang diberikan penciptaku
Juga membiarkan mereka yang mengakar padaku tetap berdandan cantik dengan gaun
hijaunya
Tanpa embel-embel buangan sampahmu yang memekik hidung
Aku disini, lihat aku, tidak bergerak menjauhi buanganmu
Aku tetap disini, dirusak olehmu
Apa yang lebih menyakitkan dari ada, tapi tidak dianggap ada
Hidup tapi tidak dianggap hidup
Huffft... Rintihanmu sesakit itu ternyata
Lalu ada apa denganku, dan mereka?
Tidak adakah yang mendengarmu
Apa yang harus kulakukan untuk kembali mendengarmu
Kembali bersua denganmu
Sejak kapan aku terpisah jauh denganmu?
Kalian penyembah khalayak ramai
Begitu banyak bertanya
Hingga begitu jauh jua berjalan mencari jawab akan tanya kalian
Mau sampai kapan?
Jawabanmu akan kembali menjadi tanda tanya
Kemari-kemari, duduk sejenak, selami dirimu
Dan aku akan menemukan keterkaitan kita
karena kata Rumi; “are not a drop in the ocean
You are the entire ocean, in a drop
All we have seen teach us to trust the creator for all we haven’t seen”.
-AA&RR_
Performance in ELCOV
Komentar
Posting Komentar