SCARE
SCARE
Sinar surya mulai memudar, seiring perjalanannya menuju ke tempat peraduannya. Pudaran sinar surya itu kunamai senja yang bagi sebagian orang merupakan magic hour. Senja yang menenangkan, senja yang bagi aku dan mungkin juga kamu sebagai waktu yang akan membuncahkan rasa takjub akan kuasaNya.
Senja hari ini ditemani oleh hujan. Hujan yang sepertinya sedang malu menyapa bumi. Rintik-rintiknya terdengar samar olehku yang sedari kemarin tak kunjung meninggalkan kamar berukuran sedang bagi sang perantau sepertiku. Sang perantau? Tak meninggalkan kamar seharian? Is it? Yaa, perantau ini diserang demam semalaman. Kepala seakan berat, badan serasa diselimuti dingin, kipas yang biasanya menjadi soulmate harus disingkirkan. Tapi alhamdulillah, siangnya badan sudah baikan.
Driiingg ringgggg
Alarm dari hpku berdering. Deringan yang sungguh percaya diri, ia berdering dengan keras hingga mengalahkan hujan yang malu. Deringan yang mengingatkanku akan sebuah kewajiban. "Waah hampir lupa, hari ini rabu ya. Emm berarti jadwalnya ngajar sampai jam 8 malam" gumamku dalam hati.
Kubergegas menyiapkan diri. Mengenakan pakaian yang menjadi identitasku. Kutarik tas ajaibku, yang barang apa saja bisa kumasukkan didalamnya. Kutatap lagi diriku dalam bingkai cermin hingga kutemukan satu hal yang harus kugunakan. "Jaket, di luar masih gerimis. Harus pakai jaket". Kukenakan jaket hitam itu, dengan harapan sakit yang baru saja beranjak tak lagi kembali karena diterpa hujan.
***
Kumelangkah tenang menaiki anak tangga, selangkah demi selangkah hingga kudapati pintu ruang kelas yang akan menjadi tempatku berbagi. Seperti biasa, bertemu dengan mereka menjadi sesuatu yang membangkitkan semangatku. Ada yang brceloteh dengan polosnya, bertanya tentang ini dan itu. Ada yang terdiam dalam kefokusannya. Buatku itulah proses belajar yang menyenangkan, menghadapi berbagai karakter. Mereka belajar dari apa yg kusampaikan dan akupun belajar dari mereka. Cause one way to really learn something is to try to teach it to others.
Jarum bergerak dalam peredarannya, hingga tak terasa separuh jam pelajaran berlalu. Hingga tiba-tiba seluruh ruangan dihampiri kegelapan. Kegelapan yang membuat anak-anak di kelas sebelah histeris . . .
___To Be Continued__
_AA_
Sinar surya mulai memudar, seiring perjalanannya menuju ke tempat peraduannya. Pudaran sinar surya itu kunamai senja yang bagi sebagian orang merupakan magic hour. Senja yang menenangkan, senja yang bagi aku dan mungkin juga kamu sebagai waktu yang akan membuncahkan rasa takjub akan kuasaNya.
Senja hari ini ditemani oleh hujan. Hujan yang sepertinya sedang malu menyapa bumi. Rintik-rintiknya terdengar samar olehku yang sedari kemarin tak kunjung meninggalkan kamar berukuran sedang bagi sang perantau sepertiku. Sang perantau? Tak meninggalkan kamar seharian? Is it? Yaa, perantau ini diserang demam semalaman. Kepala seakan berat, badan serasa diselimuti dingin, kipas yang biasanya menjadi soulmate harus disingkirkan. Tapi alhamdulillah, siangnya badan sudah baikan.
Driiingg ringgggg
Alarm dari hpku berdering. Deringan yang sungguh percaya diri, ia berdering dengan keras hingga mengalahkan hujan yang malu. Deringan yang mengingatkanku akan sebuah kewajiban. "Waah hampir lupa, hari ini rabu ya. Emm berarti jadwalnya ngajar sampai jam 8 malam" gumamku dalam hati.
Kubergegas menyiapkan diri. Mengenakan pakaian yang menjadi identitasku. Kutarik tas ajaibku, yang barang apa saja bisa kumasukkan didalamnya. Kutatap lagi diriku dalam bingkai cermin hingga kutemukan satu hal yang harus kugunakan. "Jaket, di luar masih gerimis. Harus pakai jaket". Kukenakan jaket hitam itu, dengan harapan sakit yang baru saja beranjak tak lagi kembali karena diterpa hujan.
***
Kumelangkah tenang menaiki anak tangga, selangkah demi selangkah hingga kudapati pintu ruang kelas yang akan menjadi tempatku berbagi. Seperti biasa, bertemu dengan mereka menjadi sesuatu yang membangkitkan semangatku. Ada yang brceloteh dengan polosnya, bertanya tentang ini dan itu. Ada yang terdiam dalam kefokusannya. Buatku itulah proses belajar yang menyenangkan, menghadapi berbagai karakter. Mereka belajar dari apa yg kusampaikan dan akupun belajar dari mereka. Cause one way to really learn something is to try to teach it to others.
Jarum bergerak dalam peredarannya, hingga tak terasa separuh jam pelajaran berlalu. Hingga tiba-tiba seluruh ruangan dihampiri kegelapan. Kegelapan yang membuat anak-anak di kelas sebelah histeris . . .
___To Be Continued__
_AA_
Komentar
Posting Komentar