KONTROVERSI

Tercipta kontroversi di kamar kuning berukuran 3 X 2 meter ini. Lampu yang bergantungan di langit kamar seakan menertawakan diriku yang hampir setiap malam minggu tetap saja terpaku di sudut kamar, terpaku tanpa ada sedikit pun niat tuk menghabiskan malam dengan menikmati gemerlapnya kota, merasakan hiruk-pikuk
kota di malam hari, atau sekedar mencicipi segarnya udara malam kota angin mamiri.
Di lain sisi, buku-buku yang bertengger di rak tiga susun berwarna coklat muda seakan setia mendukung dan menyetujui pilihanku tuk tidak melangkahkan kaki keluar seperti mereka yang menikmati indahnya malam atau sekedar menguji adrenalin mereka tuk melihat ganasnya dunia malam*.
Bukan hanya buku-buku itu yang berkoar padaku. Jam dengan kombinasi putih, ungu dan hitam itu begitu tenangnya duduk diatas meja belajar. Ia tenang dengan dentingannya yang seakan menciptakan alunan indah musik tuk selalu mengingatkanku akan berharganya setiap dentingan yang ia ciptakan. Detingan mahakarya untukku di sudut kamar.
Laptop pun ikut cemburu, jika waktuku tersita dengan menganasila lembar demi lembar buku yang tetap melengket erat pada dua tangan mungil berwarna eksotik. Ia tak hentinya merajuk, memintaku tuk merekam pengalaman hari itu kedalam ketikan jari-jari manis, memaksaku tuk tetap berkreasi dengan desain abal-abalan yang aku buat di programnya atau hanya sekedar memintaku tuk mengotak-atiknya dengan harapan aku menemukan hal yang baru darinya.
Mereka semua menciptakan kontroversi. Kontroversi hati ataupun pikiran. Ada jua yang menyelipkan konspirasi, tapi sayangnya bukan konspirasi kemakmuran. Pilihan setiap jiwa memang berbeda dan atas pilihan itu juga ada perbedaan penggapaian di masa mendatang.
Mungkin memang ada yang menertawakan. Tugas kita bukan ikut tertawa atau uring-uringan menuruti hati yang tersayat oleh tawa atau merasa tercekik akan kegalauan hidup. Tetaplah pada rotasimu, jangan gentarkan hatimu tuk menggapai kesuksesan yang sedang menanti........


Komentar